SUDAH mantap melayangkan kata putus dengan pasangan? Jangan dulu emosi mengambil keputusan tersebut. Ajukan beberapa pertanyaan krusial ini sebelum penyesalan menggelayuti perasaan Anda.
Dalam keadaan emosi, kalimat putus dengan mudahnya terlontar. Meski demikian, Anda perlu memikirkan sejumlah konsekuensi yang diterima ketika keputusan tersebut menjadi pilihan. Sebelum menyesal di kemudian hari, ajukan terlebih dulu beberapa pertanyaan di bawah ini, seperti dilansir Plurielles.
Apakah saya mengambil keputusan terlalu terburu-buru?
Perpisahan dapat menjadi sesuatu yang menghancurkan kehidupan Anda. Anda bisa saja menjadi pemurung dan bersembunyi dari dunia luar. Karena itu, berpikirlah sebelum bertindak.
Apakah saya benar-benar memiliki alasan yang baik untuk berpisah?
Jika Anda ingin berpisah hanya karena Anda semakin tidak mencintai, kehilangan gairah atau bosan kepada pasangan, itu adalah alasan yang sangat buruk. Jika merasa kehidupan seksual Anda dan pasangan semakin hambar, cobalah trik-trik yang dapat meningkatkan kehidupan seks Anda.
Apakah saya bisa memaafkannya?
Jika pasangan Anda selingkuh, tentu Anda merasa dikhianati dan dipermalukan. Anda pun berpikir untuk meninggalkannya. Jika Anda merasa tidak mampu untuk memaafkannya dan percaya akan dirinya lagi, maka mungkin lebih baik bagi Anda untuk berpisah. Karena jika tidak, perasaan dikhianati akan selalu menghantui hidup Anda. Anda pun jadi paranoid bahwa pasangan akan berselingkuh lagi.
Bagaimana dengan keluarga saya dan dia?
Ingat Anda dahulu memutuskan menikah atau memulai hunbungan dengan pasangan bukan karena keluarganya atau teman-temannya. Anda memilih dia karena kepribadiannya.
lanjut ke part III...
0 comments:
Post a Comment